Training Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar) mempelajari bagaimana pengenalan awal & penanganan pertama korban, bantuan hidup dasar, airway management, mengenai bantuan pernafasan, mengenai bantuan sirkulasi dan hal – hal yang terkait Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar). Pelatihan ini kami jadwalkan di Bandung, Bali, Yogyakarta, dan Batam.
Deskripsi
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat. Gawat Darurat itu sendiri adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa, pencegahan kecacatan lebih lanjut. Keadaan Gawat Darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja, dimana saja. Kondisi ini menuntut kesiapan seluruh petugas rumah sakit baik medis maupun non medis untuk mengantisipasi kejadian itu. Bila kita cermati, kematian-kematian karena henti jantung, henti nafas selama ini cukup banyak.
Oleh sebab itu kemampuan seluruh petugas rumah sakit baik medis maupun non medis sangat diperlukan untuk melakukan pertolongan pertama kepada pasien terutama kasus emergency sejak mulai masuk RS (Pre Hospital) dan di sekeliling areal rumah sakit (Intra Hospital). Kecepatan pertolongan pertama kepada korban sangat menentukan keselamatan jiwa. Keterlambatan pertolongan akan membuat kondisi fatal.
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah pertolongan pertama yang dilakukan pada pasien/korban henti jantung atau henti nafas. Resusitasi Jantung Paru merupakan bagian dari tindakan bantuan hidup dasar. Tindakan ini dilakukan untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka, menunjang pernafasan, sirkulasi tanpa menggunakan alat-alat bantu. Usaha ini harus dimulai dengan mengenali secara tepat keadaan tanda henti jantung atau henti nafas, segera memberikan bantuan sirkulasi, ventilasi. Selain itu Resusitasi juga dikatakan sebagai sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung, organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan jantung, ventilasi yang memenuhi syarat.
Tujuan Pelatihan
Tujuan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) ini untuk meningkatkan keterampilan pegawai rumah sakit baik medis maupun non medis dalam menangani kasus-kasus dengan kegawat daruratan, khususnya dalam memberikan bantuan hidup dasar disaat bantuan medis belum ada.
Outline Materi
- Pengenalan awal & Penanganan pertama korban
- Bantuan Hidup Dasar
- Airway Management
- Bantuan Pernafasan
- Bantuan Sirkulasi
- Stabilisasi & Transportasi
- Penanganan Syok Perdarahan
- Henti Jantung
- Aritmia Lethal
- Defibrilator
Peserta
Peserta dari
Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar) adalah Petugas Rumah sakit baik Medis maupun Non Medis
Metode Pelatihan
Menggunakan Metode TSD (Tell – Show – Do) yaitu :
Memberi penjelasan atau menerangkan materi (lecturing).
Memberi Contoh atas materi yang telah diterangkan
Selanjutnya meminta setiap peserta baik secara perorangan maupun grup melakukan Latihan, Mempraktekkan keterampilan yang telah diajarkan, yang antara lain :
Case study, Roleplay
Presentasi hasil kinerja
Durasi Pelatihan
Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar)
Jangka waktu program adalah 2 (dua) hari @7 (tujuh) jam efektif per hari, atau seluruhnya menjadi 14 (empat belas) jam efektif
Agenda harian dimulai Jam 08.30 pagi dan berakhir jam 17.00, dengan 1 jam makan siang dan 2 kali Coffee Break @ 15 menit.
Lebih dari 50% waktu digunakan untuk Latiha dan Praktek peserta (Lihat Agenda Program)
Sebagian besar waktu digunakan untuk Praktek Peserta / RolePlay, baik praktek antar peserta maupun dengan pasien secara langsung
Persyaratan Peserta Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar)
Peserta
Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar) diharapkan membaca outline sebelum mengikuti Pelatihan
Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar)
Fasilitator
Dr Ferry Rahman, MKM
Nama : dr. Fery Rahman, MKM
Lulusan : Fak. Kes Masyarakat UI Depok
Pengalaman : Trainer di Berbagai Rumah Sakit dan Klinik
Instruktur Training : BLS, K3, ACLS, Kesehatan Masyarakat, TBC, HIV AIDs
Anwar Haliyanto, MM
Anwar Haliyanto, MM, salah satu lulusan terbaik dari Prasetya Mulya Business School dengan menyandang Magister Management, yang banyak mempelajari dan mendalami kebijakan strategis perusahaan dalam usahanya untuk terus bertumbuh melalui sumberdaya manusia yang lebih unggul, membuat Anwar banyak terlibat dalam pengembangan sumber daya manusia. Anwar Haliyanto juga alumni Henley University London dibidang management keuangan Perusahaan Kesehatan dan Farmasi, Anwar Haliyanto juga sudah menyelesaikan International Management Program dalam Diabetes Disease Management di Darmstad Germany, Woman’s Health Care Seoul dan Fresenius Advance Nutrition Course Hong Kong.
Anwar Haliyanto pernah menjabat sebagai Manager yang bertanggung jawab mengani program pemeriksaan Kadar Gula Darah Sewaktu untuk 1 juta orang di seluruh wilayah Indonesia bersama Kementrian Kesehatan, PERKENI, DEG Germany dan PT. Merck Indonesia yang melibatkan 50 dokter spesialis, 500 dokter umum, 1,000 perawat dan 1,000,000 subjek.
Posisi terakhir nya sebagai Direktur Marketing di salah satu perusahaan Farmasi Multinasional memberikan banyak pengalaman dalam menyususn strategy maupun implementasi dalam mencapai target perusahaan, ditambah lagi pengalaman di lapangan sebagai Sales Manager, Produk Manager dan Marketing Manager, membuat Anwar Haliyanto mampu berkomunikasi kepada semua lapisan di dalam perusahaan.
Sejak TH 2010 Anwar Haliyanto, MM memutuskan untuk memulai karirnya sebagai Independent Coach dan trainer, dengan banyak memberikan pelatihan komunikasi efektif di Rumah sakit, Apotek, Klinik serta layanan kesehatan yang lainnya.
Sebagai PEMERHATI FARMASI dan LAYANAN KESEHATAN Anwar Haliyanto banyak memberikan kontribusi melalui Seminar Membangun Klinik Dokter Umum di Jakarta, Gathering Apotek di Medan, Pk Baru, Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogya, Surabaya, Malang, Bali dan Makssar, Gathering Perawat di JABODETABEK.
Sampai saat ini sudah lebih dari 20 Program Training yang dirancang dan di berikan terkait Layanan Kesehatan dan Farmasi termasuk diantaranya : Komunikasi efektif PERAWAT-PASIEN, Selling Skill untuk Apotek, Service Excellent untuk Apotek dan Klinik, Service Excellent untuk Rumah Sakit, Coaching untuk PERAWAT, Capsule Selling Skill untuk Medical Reps, 7 Langkah Penjualan yang efektif, Merangcang Strategy Marketing Layanan Kesehatan, Mentoring dalam berkarir di Industri Farmasi.
Anwar Haliyanto juga sudah diminta oleh beberpa Apotek dan Rumah sakit untuk membantu dengan program “PENDAMPINGAN” dimana Apotek dan Rumah Sakit di damping selama 12 bulan dalam meng-implementasikan program – program dalam rangka menaikkan penjualan dan memperbaiki kualitas layanan.