Banyak aspek dalam dunia kerja seorang karyawan, yang dipengaruhi oleh atasannya, apakah itu supervisi yang ter-arah, penghargaan terhadap hasil kerja yang sudah dilakukan, sampai kemungkinan pengembangan karir. Atau bahkan sebaliknya.
Banyak masalah yang muncul dalam hubungan atasan-bawahan seperti: atasan yang menganggap bawahannya tidak bisa bekerja sama, bawahan yang tidak mengikuti petunjuk; atau bawahan yang merasa atasannya kurang tanggap tetapi memiliki tuntutan yang sangat tinggi, sehingga membuat faktor hubungan atasan-bawahan menjadi salah satu yang kritis yang perlu diperhatikan cukup serius.
Suatu fakta yang harus diterima seorang bawahan adalah: seseorang tidak dapat memilih orang yang menjadi atasannya. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, ia harus menerima atasan yang mungkin memiliki karakteristik pribadi, gaya kepemimpinan, gaya komunikasi dan gaya manajemen yang jauh berbeda dari dirinya. Bagi seseorang tidak cukup hanya sekedar mengeluhkan kekurangan-kekurangan yang dimilik atasannya. Ia harus mencoba mengadaptasikan diri dengan mencari, menemukan dan menerapkan berbagai tehnik yang menunjang hubungan kerja efektif, walaupun ia dan atasannya mempunyai sejumlah besar perbedaan-perbedaan.
Karenanya diperlukan suatu pelatihan yang dapat mengubah cara persepsi, bertindak dan berkomunikasi dengan atasan yang berbeda ini.
Tujuan Pelatihan
- Peserta akan mendalami bahwa ia harus bekerja sama dengan atasannya, walaupun ada perbedaan antara dirinya dengan atasan.
- Mengenali atasan secara lebih mendalam, mengenai sifat, sikap, kemampuan, sistem nilai yang dianut, berbagai gaya kerja yang dimilikinya dalam memimpin.
- Memahami dan menghadapi perbedaan dengan atasan.
- Mengetahui tehnik dalam bekerjasama dengan atasan.
Peserta
Semua orang yang memiliki atasan dan ingin meningkatkan kerjasama lebih baik lagi dengan atasannya, sehingga timbul hubungan kerja yang produktif.
Outline Materi
Sessi 1-2: Bekerjasama dengan atasan suatu yang mustahil?
- Mengajak peserta berpikir mengenai seuatu yang dapat dilakukan bawahan untuk mempengaruhi atasanya sehingga tercipta hubungan kerja yang baik.
Sessi 3-4: Mencari permasalahan dalam hubungan atasan-bawahan.
- Mereflesikan pengalaman dengan boss-boss terdahulu.
- Karakteristik atasan yang menyebabkan penilaian dari bawahan.
Sessi 5: Merefleksikan Sikap sebagai bawahan
- Perlunya sikap positif utuk mengupayakan perubahan dan penyesuaian
- Masalah inti ada pada bawahan.
Sessi 6: Posisi sebagai bawahan.
- Menelaah diri sendiri.
- Keyakinan untuk tampil prima dan disiplin dalam segala kesempatan.
Sessi 7-8: Memahami atasan.
- Atasan dengan berbagai tanggungjawabnya
- Atasan sebagai manusia biasa dengan kelebihan dan kelemahannya
Sessi 9: Menghadapi Atasan
- Menilai gaya sendiri dan gaya atasan
- Berbagai orientasi sesuai gaya-gaya yang dimiliki atasan.
Sessi 10: Bekerjasama dengan atasan
- Berbagai pemecahan praktis mengupayakan hubungan kerja produktif.
- Menanggulangi “games” atasan.
Sessi 11-12: Meningkatkan efektifitas pribadi
- Tehnik praktis mengelola diri sendiri
- Peningkatan dan pengembangan pribadi.
Facilitator
Berlatar belakang pendidikan Fakultas Psikologi dari UI, pengalaman dibidang Marketing dan HR Management, terakhir sebagai Head of HRD Division di RCTI, HR Director di Hero Group of Companies, Human Resources Development Huffco / VICO Indonesia (Oil and Gas Coy) dan PT Semen Cibinong. Banyak memberikan pelatihan dan seminar dibidang Communication, Soft Skills dan HR Management, Senior Instruktur sekolah Pengembangan Pribadi John Robert Powers, Senior Consultant di Gede Prama Dynamics Consulting dan masih aktif sebagai konsultan internal HR di sebuah perusahaan manufacturing. Berbagai topik unggulan pelatihan yang sering diberikan diantaranya Leadership, Psychological Training – Emotional Intelligence, Adversity Quotient, Assertiveness, Transactional Analysis, Motivation dan beberapa lainnya -, Women Empowerment, Supervisory Management, Performance Management dan semua fungsi Human Resources Management. Beberapa perusahaan Oil & Gas, bank-bank BUMN maupun Swasta, industri perkayuan, industri otomotif dan industri lain seperti PT Krakatau Steel, PT Telkom, PT PLN menjadi klien yang pernah ditangani.